Program Sutet Otam-Tutuyan Minta Tumbal
MEDIOnet, BOLTIM – Warga Desa Moyongkota Kecamatan Modayag Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), digemparkan peristiwa kecelakaan yang menimpa RM (35) warga setempat.
Diketahui korban RM meninggal dunia satu jam sesudah tertimpa pohon penebangan yang dilewati jaringan saluran udara tegangan tinggi (Sutet) 150 kv milik PLN, jaringan Otam -Tutuyan. Peristiwa naas ini terjadi sekira pukul 16.30 WITA, di wilayah perkebunan Moyongkota.
Dari penuturan beberapa saksi yang berada dilokasi kejadian, saat itu pihak PLN sedang melakukan penebangan pohon yang dilintasi pembangunan proyek tower Sutet. Di waktu yang bersamaan korban RM sedang berada di kebun miliknya yang berada di sekitar pelaksanaan proyek tersebut.
“Saat itu korban sedang berada di sekitaran tempat pemotongan kayu. Ketika kayu sudah mulai roboh, korban sempat berlari untuk menyelamatkan diri, namun ranting pohon sudah mengenai bagian punggungnya dan seketika korban terjatuh,” tutur sejumlah saksi.
Terpisah, Babinsa Desa Moyongkota dan Babinkamtibmas, Wislan Suangi menjelaskan, pihaknya di saat kejadian juga berada di lokasi untuk memantau kegiatan proyek tower Sutet yang sedang beroperasi di wilayah perkebunan Desa Moyongkota.
Saat itu ia mendengar ada orang yang tertimpa ranting pohon.
“Saya saat itu sedang memantau kegiatan pembersihan lahan pembangunan tower, tiba-tiba saja ada teriakan dari karyawan PLN bahwa ada orang jatuh terkena ranting pohon kemiri yang telah dirobohkan,” ungkap Babinsa.
Lanjutnya, ketika mendengar teriakan ada orang tertimpa ranting pohon, ia langsung bergegas menuju lokasi kejadian dan langsung melakukan evakuasi dan membawa lari korban menuju Rumah Sakit (RS) Monompia Kotamobagu.
“Sayangnya Setelah 1 jam dalam perawatan medis, korban menghembuskan napas terakhir,” aku Babinsa.
Menurut Babinsa, sebelum pekerjaan proyek penebangan pohon dilakukan, ia dan Babinkamtibmas sudah mengingatkan terlebih dahulu kepada warga yang memiliki lahan kebun, untuk menghindar atau menjauh dari areal tersebut, sebelum selesai aktivitas proyek.
“Kami menginformasikan bahwa, sebelum selesai penebangan belum ada yang merapat ke sekitar pohon kelapa atau pohon kemiri yang sedang di robohkan,” terangnya.
Sementara itu, Sangadi (Kepala Desa) Moyongkota Asri Irwanti Mamonto, kepada media ini juga mengatakan, pihak PLN akan bertanggung jawab atas musibah ini. “Pihak perusahaan dan keluarga korban sudah menemui saya. Pihak perusahaan akan bertanggung jawab atas kejadian ini,” kata Sangadi Moyongkota.
Atas peristiwa tersebut, Sangadi juga menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas musibah yabg dialami korban.
“Insya Allah, almarhum Husnul Khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ucapnya.
Diketahui, sebagai bentuk tanggung jawab pihak PLN pelaksana Sutet, mereka juga turut hadir pada pemakaman korban. (BM)